KHOTBAH 39- Pelecehan terhadap Orang yang Takut Bertempur

Saya berhadapan dengan manusia yang tidak menaati bila saya perintahkan, dan tidak menyahut bila saya memanggilnya. Celakalah Anda! Apa yang Anda nantikan untuk bangkit pada Jalan Allah? Tidakkah iman menggabungkan Anda bersama-sama atau rasa malu membangunkan Anda? Saya berdiri di antara Anda sambil berteriak, tetapi Anda tidak mendengarkan perkataan saya, dan tidak menaati perintah-perintah saya, sampai keadaan menunjukkan akibat-akibat buruknya. Tak ada darah yang dapat ditebus melalui Anda, dan tak ada maksud yang dapat dicapai dengan Anda. Saya memanggil Anda untuk menolong saudara-saudara Anda, tetapi Anda membuat kebisingan seperti unta yang sakit perut, dan menjadi terlepas seperti unta yang berpunggung tipis. Kemudian suatu kontingen lemah yang goyah datang kepada saya dari antara Anda sekalian "seolah-olah mereka dihalau menemui maut, sedang nereka melihatnya". (QS. 8:6).[1]

Sayid Radhi berkata: Perkataan Amirul Mukminin, mutadza'ib [\jB\vn\, bergerak atau kacauj, sebagaimana mereka katakan, "Tadza'abat ar-rih", yakni angin bertiup secara kacau. Seperti itu pula serigala disebut dzi'b karena gerakannya yang kacau. •

--------------------------------------------------------------------------------

[1] Mu'awiah mengirimkan satu kontingen yang terdiri dari dua ribu tentara di bawah pimpinan Nu'man ibn Basyir untuk menyerang 'Ainut-Tamr. Tempat ini adalah basis pertahanan Amirul Mukminin dekat Kufah, di bawah pimpinan Malik ibn Ka'b al-Arhabi. Ada seribu pejuang di bawah komandonya, tetapi pada saat itu hanya seratus orang yang berada di sana. Ketika Malik melihat pasukan musuh sedang menuju ke sana, ia meminta bantuan rakyat, tetapi hanya tiga ratus orang yang berscdia. Karenanya, Amirul Mukminin merasa jengkel dan mengucapkan khotbah ini mencela mereka. Ketika Amirul Mukminin tiba di rumahnya setelah menyampaikan khotbah itu, 'Adi ibn Hatim ath-Tha'i datang lalu mengatakan, "Wahai, Amirul Mukminin, seribu orang Bani Tha'i berada di bawah pimpinan saya. Apabila Anda katakan, saya akan mengirimkan mereka ke sana. Amirul Mukminin berkata, "Nampaknya tak baik kalau hanya rakyat dari satu suku saja yang menghadapi musuh itu. Anda siapkanlah pasukan Anda di Lembah an-Nukhailah." Sesuai dengan itu, ia ke sana lalu meminta rakyat berjihad. Di samping Bant Tha't telah berkumpul pula seribu prajurit lain. Mereka masih sedang bersiap-siap untuk berangkat ketika datang berita dari Malik ibn Ka'b bahwa tak perlu lagi bantuan, karena ia telah berhasil mengusir musuh itu.

Sebabnya, Malik telah mengutus 'Abdullah ibn Hawalah al-'Azdi secara terburu-buru kepada Qarazhah ibn Ka'b al-Anshari dan Mikhnaf ibn Sulaim al-'Azdi sehingga bila terjadi kelambatan datangnya dukungan dari Kufah maka ia dapat beroleh bantuan pada saatnya dari sini. 'Abdullah mendatangi keduanya, tetapi tak memperoleh bantuan dari Qarazhah. Namun, Mikhnaf ibn Sulaim men-dapatkan lima puluh orang di bawah pimpinan 'Abdur-Rahman ibn Mikhnaf dan mereka sampai kepada Malik menjelang malam. Hingga saat itu kedua ribu tentara musuh itu tak dapat menaklukkan seratus orang tentara Malik. Ketika Nu'man melihat kelima puluh orang yang baru datang itu, ia mengira bahwa pasukan-pasukan mereka telah mulai berdatangan, sehingga ia melarikan diri dari medan pertempuran. Bahkan dalam pengundurannya, Malik menyerang mereka dari belakang dan menewaskan tiga orang.