KHOTBAH 78- Ketika Amirul Mukminin memutuskan untuk pergi bertempur melawan kaum Khaiji, seseorang berkata, "Apabila Anda berangkat pada saat ini maka, menurut

Ketika Amirul Mukminin memutuskan untuk pergi bertempur melawan kaum Khaiji,[1] seseorang berkata, "Apabila Anda berangkat pada saat ini maka, menurut astrologi, saya khawatir Anda tidak akan berhasil mencapai tujuan Anda." Atasnya Amirul Mukminin berkata:


Apakah Anda berpikir bahwa Anda dapat mengatakan saat ketika seseorang pergi dan tak ada bencana yang akan menimpanya, atau dapat memberitahukan tentang waktu bila seseorang pergi akan tertimpa bencana? Barangsiapa membenarkan ini berarti ia membatilkan Al-Qur'an, dan tidak mempedulikan Allah dalam mencapai tujuan yang dihasratkannya dan dalam menjauhkan yang tak disukai. Anda mengatakan ini supaya orang yang bertindak berdasarkan apa yang Anda katakan akan memuji Anda ketimbang Allah, karena menurut paham keliru Anda, Anda telah membimbingnya tentang saat di mana ia akan mendapatkan manfaat dan menjauhi kerugian.

Kemudian Amirul Mukminin maju ke arah orang-orang itu seraya mengatakan:
Wahai manusia! Berhati-hatilah mempelajari ilmu perbintangan, kecuali yang dengan itu Anda mencari petunjuk (arah) di darat atau di laut, karena hal itu menjurus kepada tenung, dan seorang astrolog adalah seorang penenung, sedang si penenung adalah seperti penyihir, penyihir seperti kafir, dan si kafir akan berada di neraka. Majulah Anda dengan asma Allah. •

--------------------------------------------------------------------------------

[1] Ketika Amirul Mukminin memutuskan akan ke Nahrawan untuk menekan pemberontakan kaum Khariji, 'Afif ibn Qais al-Kindi berkata kepadanya, "Saat ini tidak baik. Apabila Anda bertolak saat ini maka ketimbang kemenangan dan keberhasilan, Anda akan mengalami kekalahan dan ditaklukkan." Tetapi Amirul Mukminin tidak mempedulikan tanggapan itu, lalu memerintahkan tentara maju saat itu juga. Hasilnya, kaum Khariji menderita kekalahan yang sangat jelas; dari sembilan ribu tentara mereka hanya sembilan orang yang selamat karena melarikan diri, yang lainnya semua tewas.

Amirul Mukminin telah berhujah bahwa astrologi salah atau tak tepat, dalam tiga hal. Pertama, apabila para astrolog itu diterima sebagai benar maka itu akan berarti penyangkalan terhadap Al-Qur'an, karena astrolog mengaku tahu akan hal-hal tersembunyi di masa depan dengan melihat binlang-bintang, sementara Al-Qur'an mengatakan,

Katakanlah: "Tiada sesuatu apa pun di langit atau di bumi yang mengetahui yang gaib kecuali Allah .... "(QS. 27:65)

Kedua, bahwa menurut konscpsinya, astrolog mempercayai bahwa ia dapat mengetahui maslahat dan mudaratnya dengan mengetahui masa depan. Dalam hal itu ia akan tak peduli untuk berpaling kepada Allah, dan mengandalkan diri sendiri semata-mata adalah semacam kekafiran, yang mengakhiri harapannya kepada Allah. Ketiga, apabila ia berhasil dalam suatu tujuan maka ia akan memandang keberhasilan karena pengetahuannya sebagai astrolog. Akibatnya, ia akan memuji dirinya sendiri ketimbang kepada Allah, dan akan mengharapkan bahwa siapa saja yang dibimbingnya akan bersyukur kepadanya ketimbang kepada Allah. Poin-pom ini tidak berlaku bagi pendapat astrologi sejauh dipercayai bahwa penemuan astrolog itu hanya bersifat pengaruh yang dapat berubah menurut kehendak Allah. Konpetensi yang dicapai oleh banyak ulama kita dalam astrologi adalah benar atas dasar bahwa mereka tidak memandang pendapat itu final.