KHOTBAH 169

Ketika Amirul Mukminin mendekati Bashrah, seorang Arab menemuinya seraya berkata, karena ia diutus kepadanya oleh suatu kelompok orang Bashrah untuk menanyakan kepadanya tentang sikapnya sehubungan dengan kaum Jamal. Amirul Mukminin menerangkan kepadanya sikapnya sekaitan dengan mereka, yang darinya ia menjadi yakin bahwa Amirul Mukminin berdiri di tempat yang benar. Kemudian Amirul Mukminin meminta kepadanya untuk membaiat, tetapi ia menjawab, "Saya hanya pembawa utusan dari suatu kaum dan tak boleh berbuat sesuatu hingga saya kembali kepada mereka." Atasnya Amirul Mukminin berkata kepadanya:


Apabila orang-orang yang di belakang Anda mengirim Anda sebagai pendahulu untuk menyelidiki suatu daerah yang telah dituruni hujan, lalu Anda kembali kepada mereka dan memberitahukan mereka tentang kehijauan dan air, tetapi mereka tak setuju dengan Anda lalu pergi ke tanah kering dan tandus, apa yang akan Anda lakukan pada mereka? (Orang itu berkata: "Saya akan meninggalkan mereka lalu saya pergi menuju ke kehijauan dan air. Amirul Mukminin lalu berkata:) Maka ulurkanlah tangan Anda.

Orang itu mengatakan, "Demi Allah, dengan hujah yang sejelas itu, saya tak dapat menahan diri dari membaiat Amirul Mukminin."

Orang itu dikenal sebagai Kulaib al-Jarmi.•