KHOTBAH 190- Puji Allah

Segala puji bagi Allah Yang pujian-Nya tersebar luas, yang tentara-Nya selalu jaya, dan kemuliaan-Nya agung. Saya memuji-Nya atas nikmat-Nya yang susul-menyusul dan pemberian-pemberian-Nya yang besar. Kesabaran-Nya tinggi sehingga la mengampuni, dan adil dalam segala apa saja yang diputuskan-Nya. la mengetahui apa yang sedang terjadi dan apa yang telah berlalu. la membuat semua ciptaan dengan pengetahuan-Nya dan menjadikannya dengan akal-Nya tanpa batas, tanpa belajar, tanpa mengikuti contoh pembuat yang cerdas mana pun, tanpa melakukan sesuatu kesalahan dan tanpa bantuan dari kelompok mana pun; saya bersaksi bahwa Muhammad (saw) adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya yang la utus (pada saat) ketika manusia sedang berkumpul dalam jurang dan bergerak dalam kebingungan. Kendali kehancuran sedang menyeret mereka, dan gembok kedengkian terpasang di hati mereka.

Nasihat tentang Takwa kepada Allah dan Keterangan tentang Dunia dan Manusianya


Saya nasihati Anda, wahai hamba-hamba Allah, bahwa Anda harus bertakwa kepada Allah karena takwa adalah hak Allah atas Anda dan (takwa) itu menciptakan hak Anda atas Allah, dan bahwa Anda harus mencari pertolongan Allah di dalamnya, dan pertolongannya dalam (menemui) Allah. Sungguh, bagi hari ini takwa kepada Allah adalah suatu perlindungan dan suatu perisai, dan bagi hari esok (Hari Pengadilan) (takwa) itu adalah jalan ke surga. Jalannya terang dan orang yang menempuhnya adalah orang yang beruntung. Barangsiapa memegangnya, menjaganya. (Takwa) itu telah memperkenalkan dirinya kepada manusia yang telah lalu dan kepada mereka yang datang kemudian, karena mereka akan memerlukannya besok (di Hari Pengadilan) ketika Allah akan menghidupkan lagi ciptaan-Nya, mengambil kembali apa yang telah diberikan-Nya dan mengambil tanggung jawab atas apa yang telah dianugerahkan-Nya. Betapa sedikit (nantinya) orang yang menerimanya dan melaksanakannya sebagai-mana hal itu harus dilaksanakan. Jumlah mereka akan sangat sedikit, dan mereka adalah orang-orang yang sesuai dengan gambaran yang diberikan Allah Yang Mahasuci ketika la berfirman,

"... dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih." (QS. 34:13)

Karena itu, bergegaslah dengan telinga Anda ke arahnya dan kerahkanlah usaha Anda untuk itu. Jadikan itu pengganti atas segala (kekurangan) Anda di masa lalu untuk mengambil tempat sebagai pelanjutnya, dan jadikanlah itu dukungan Anda terhadap setiap lawan. Jadikan itu perlengkapr an hati Anda, cucilah dosa-dosa Anda dengan itu, rawatlah sakit Anda dengan itu, dan bergegaslah ke arah kematian Anda dengan itu. Ambillah pelajaran dari orang yang mengabaikannya, agar orang yang mengikutinya tidak harus mengambil pelajaran dari Anda (kelalaian Anda atasnya). Karena itu berhati-hatilah; Anda harus memeliharanya dan menjaga diri Anda melaluinya.

Menjauhlah dari dunia ini dan majulah ke dunia berikut dengan penuh gairah. Jangan menganggap rendah orang yang telah diberi kedudukan tinggi oleh takwa kepada Allah, dan jangan memberikan kedudukan tinggi kepada orang yang telah diberi kedudukan tinggi oleh dunia ini. Jangan biarkan mata Anda menatap awan bersinar dari dunia ini. Jangan dengarkan orang yang berbicara tentangnya, jangan menjawab orang yang me-manggil ke arahnya, jangan mencari cahaya dari sinar silaunya, dan janganlah mati dalam hal-halnya yang mahal, karena cerahnya mengicuh, kata-katanya palsu, kekayaannya mungkin dirampok, dan barang-barangnya yang mahal mudah dibawa lari.

Hati-hatilah, dunia ini memikat lalu berpaling. la pembangkang, menolak untuk maju terus. la berbicara dusta dan menyelewengkan. la mungkar dan tak bersyukur. la dengki dan meninggalkan (pencintanya). la menarik tetapi menimbulkan kesusahan. Keadaannya berubah-ubah, langkahnya goyah, kehormatannya hina, kesungguhannya adalah canda, dan ketinggiannya rendah. la tempat perampokan dan penjarahan, dan keruntuhan dan kehancuran. Manusianya siap dengan kaki untuk mendorong, untuk menyusul dan berpisah. Jalan-jalannya membingungkan, jalan keluarnya merisaukan, dan rancangannya berakhir dalam kekecewaan. Akibatnya, kubu pertahanan mengkhianatinya, rumah-rumah melemparkannya keluar, dan kecerdikan menggagalkannya.

Sebagian dari mereka adalah seperti unta yang tergadai, sebagian seperti daging yang disembelih, sebagian seperti anggota badan yang terputus, sebagian seperti darah yang tertumpah, sebagian seperti menggigit tangannya (dalam kesakitan), sebagian menggosok-gosokkan tapak tangannya (dalam penyesalan), sebagian memegang pipinya dengan tangannya (dalam kecemasan), sebagian mengutuk pendapatnya sendiri, dan sebagian sedang mundur dari tekadnya. Tetapi waktu untuk beramal telah hilang dan saat bencana telah mendekat, "Padahal (waktu ituj bukanlah saat untuk lari melepaskan diri". (QS. 38:3) Sayang! Sayang! Yang hilang telah hilang! Yang pergi telah pergi! Dunia telah lewat dalam caranya yang biasa.