KHOTBAH 136- Tentang Thalhah dan Zubair

Demi Allah, mereka tidak mendapatkan suatu hal yang tak baik pada saya, tidak pula mereka berbuat adil antara saya dengan mereka sendiri. Sungguh, mereka sekarang menuntut suatu hak yang telah mereka abaikan, dan darah yang telah mereka tumpahkan sendiri. Sekiranya saya turut serta dengan mereka dalam hal itu maka mereka pun mempunyai bagian di dalamnya, tetapi bila mereka melakukannya tanpa saya maka tuntutan mereka itu haruslah terhadap mereka sendiri. Langkah pertama dari keadilan mereka haruslah mereka menetapkan keputusan terhadap diri mereka sendiri. Saya mempunyai akal dalam diri saya.

Saya tak pernah mencampuradukkan hal-hal, tidak pula hal-hal itu nampak pada saya sebagai tercampur aduk. Sesungguhnya, inilah kelompok pemberontak itu di mana ada si orang dekat (Zubair), bisa kalajengking ('A'isyah) dan keraguan yang menutupkan tabir (pada fakta). Tetapi hal itu jelas, dan yang salah telah digoncang dari fondasinya. Lidahnya telah berhenti mengucapkan bencana. Demi Allah, saya akan mempersiapkan bagi mereka suatu waduk dari mana hanya saya sendiri akan menimba air, Mereka tak akan dapat minum dari suatu tempat lain.

Sebagian dari Khotbah yang sama


Anda maju kepada saya sambil berteriak, "Baiat, baiat", seperti unta-unta betina yang beranak meloncat kepada anak mereka. Saya menahan tangan saya, tetapi Anda menariknya kepada Anda. Saya menarik kembali tangan saya, tetapi Anda menyeretnya. Ya Allah, Tuhanku! Kedua orang ini telah mengabaikan hak-hak saya dan telah berlaku lalim kepada saya. Mereka telah memutuskan baiatnya kepada saya dan membangkitkan orang menentang saya. Orakkanlah oleh-Mu apa yang telah mereka kencangkan, dan janganlah menguatkan apa yang telah mereka tenun. Sebelum pertempuran, saya meminta kepada mereka supaya bersabar dalam baiat dan memperlakukan mereka dengan tenggang rasa, tetapi mereka mengecilkan nikmat dan menolak (untuk mengambil jalan) keselamatan. •