KHOTBAH 87- Tentang Pembagian Umat dalam Golongan-golongan

Amma ba 'du, sesungguhnya Allah tidak mematahkan leher seseorang tirani yang lalim di dunia ini sebelum memberikan kepadanya waktu dan kesempatan, dan tidak memulihkan tulang patah dari suatu umat sebelum la menimpakan cobaan dan kesusahan kepada mereka. Bahkan penderitaan dan kesengsaraan lebih kecil yang masih akan menimpa Anda atau telah menimpa 'Anda cukuplah untuk memberikan pelajaran. Tidak setiap yang mempunyai hati itu cerdas, dan tidak setiap yang berpendengaran mendengar, dan tidak setiap yang berpenglihatan melihat.

Saya heran, dan tidak ada alasan mengapa saya tak akan heran, tentang kesalahan kelompok-kelompok ini yang telah memperkenalkan perubahan pada hujah-hujah keagamaan, yang tidak berjalan pada jejak langkah nabi mereka, tidak pula mengikuti perbuatan washi (pemegang wasiat). Mereka tidak percaya akan yang gaib dan tidak menjauhkan kenistaan. Mereka berbuat atas keragu-raguan dan melangkah di (jalan) hawa nafsu. Bagi mereka kebaikan ialah apa saja yang mereka pandang baik, dan ke-mungkaran ialah apa saja yang mereka anggap mungkar. Andalan mereka untuk menyelesaikan kesusahan adalah pada diri mereka sendiri. Kepercayaan mereka berkenaan dengan hal-hal yang meragukan adalah pada pendapat mereka sendiri, seakan-akan setiap orang dari mereka adalah imam dirinya sendiri. Apa saja yang ditetapkannya sendiri dianggapnya telah diambil melalui sumber-sumber yang patut diandalkan dan faktor-faktor yang kuat. •