KHOTBAH 179- Mengutuk Orang-orang Durhaka

Saya memuji Allah atas segala sesuatu yang ditetapkan-Nya dan tindakan apa saja yang ditentukan-Nya, dan atas cobaan saya dengan Anda, wahai kumpulan manusia yang tidak menaati bila saya perintahkan dan tidak menyambut bila saya memanggil. Apabila Anda sedang lapang, Anda sibuk dengan percakapan (puji diri), tetapi bila Anda dihadapi dengan pertempuran, Anda menunjukkan kelemahan. Apabila manusia setuju dengan satu imam, Anda saling menggoda. Apabila Anda dihadapi dengan hal yang sulit, Anda berpaling darinya. Semoga yang lain tidak mempunyai ayah (celakalah musuh Anda!), apa yang sedang Anda tunggu dalam hal bantuan Anda dan untuk berjuang demi hak-hak Anda? Bagi Anda, ada kematian atau kenistaan. Demi Allah, apabila ajal saya tiba, dan pasti akan tiba, ia akan menyebabkan perpisahan antara saya dan Anda, walaupun saya muak ditemani Anda dan merasa sepi bersama Anda.

Semoga Allah mengurusi Anda! Tidakkah ada agama yang dapat mem-persatukan Anda, dan tak adakah pula rasa malu yang dapat mengasah Anda? Tidakkah aneh bahwa Mu'awiyah menyeru beberapa orang kasar dan rendah, dan mereka mengikutinya tanpa suatu dukungan atau pem-berian, tetapi bila saya memanggil Anda, walaupun Anda ahli waris Islam, dan orang yang masih hidup (yang berharga) dari antara manusia, dengan dukungan dan pemberian yang dibagi-bagikan, Anda bertebaran menjauh dari saya dan menentang saya! Sungguh, tak ada di antara yang saya sukai dan Anda pun menyukainya, atau yang saya marah atasnya dan Anda pun bersatu menentangnya. Yang paling saya cintai ialah kematian. Saya telah mengajarkan Al-Qur'an kepada Anda, menjelaskan argumen-argumen kepada Anda, memberitahukan tentang apa yang tidak Anda ketahui dan membuat Anda menelan apa yang hendak Anda ludahkan. Orang buta pun akan dapat melihat, dan orang yang tidur akan terbangun. Betapa jahil akan Allah pemimpin mereka Mu'awiah dan instmktur mereka Ibn an-Nabighah.[1] •

--------------------------------------------------------------------------------

[1] 'An-Nâbighah adalah nama keluarga Laila binti Harmalah al-'Anaziyyah, ibu 'Amr ibn al-'Ash. Alasan mengatributkannya kepada ibunya ialah reputasi umum ibunya dalam hal itu. Suatu ketika Arwa binti Harits ibn 'Abdul Muththalib sedang bercakap dengan Mu'awiah, lalu 'Amr ibn 'Ash mencampuri. Perempuan itu lalu berkata kepadanya, "Wahai putra Nabighah, Anda pun berani bicara, padahal ibu Anda dikenal umum dan penyanyi Makkah. Oleh karena itu maka lima orang mengakui Anda (sebagai putra mereka), dan ketika ia (ibunya itu) ditanyai ia mengaku bahwa lima orang mengunjunginya dan bahwa Anda harus dipandang sebagai putra orang yang Anda paling mirip kepadanya. Anda tentulah menyerupai al-'Ash ibn Wâ'il dan oleh karena itu Anda dikenal sebagai putranya."

Kelima orang itu adalah (1) al-'Ash ibn Wa'il, (2) Abu Lahab, (3) Umayyah ibn Khalaf, (4) Hisyâm ibn Mughîrah, dan (5) Abû Sufyan ibn Harb. (Ibn 'Abdu Rabbih, al-'lqd al-Farîd, II, h. 120; Ibn Thaifûr, Balâghât an-Nisâ', h. 27; Ibn Hijjah, Tsamarât al-Aurâq, I, h. 132; Shafwat, Jamharat Khuthab al-'Arab, II, h. 363; Ibn Abil Hadid, VI, h. 283-285, 291; al-Halabi, as-Sîrah, I, h. 46).