KHOTBAH 186- Tentang Pasang Surutnya Waktu (Bencana yang akan terjadi dan tidak adanya jalan halal dalam rezeki)

Semoga ayah dan ibu saya dikorbankan untuk sedikit orang yang namanya termasyhur di langit dan tidak dikenal di bumi. Hati-hatilah, Anda harus menduga apa yang akan menimpa Anda, seperti kesulitan dalam urusan Anda, putusnya hubungan dan bangkitnya orang-orang yang lebih kecil. Ini akan terjadi bilamana pukulan pedang akan lebih mudah bagi seorang mukmin daripada mendapatkan satu dirham secara halal. Ini akan terjadi bilamana ganjaran orang pengemis lebih besar dari ganjaran si pemberi.[1] Ini akan terjadi bilamana Anda mabuk, bukan karena minum tetapi karena kekayaan dan kelimpahan, Anda bersumpah tanpa terpaksa dan berkata dusta tanpa terpaksa. Ini akan terjadi bilamana kekacauan menyakiti Anda sebagaimana pelana menyakiti punuk unta. Berapa lama cobaan ini dan berapa jaraknya harapan (keselamatan dari mereka)?

Wahai manusia, buanglah kendali kuda yang memikul beratnya tangan (yakni dosa) Anda, janganlah Anda memutuskan diri dari imam Anda; apabila demikian maka Anda akan menyalahkan diri Anda sendiri atas perbuatan Anda sendiri. Jangan melompat ke dalam api yang sedang bernyala-nyala di hadapan Anda; menjauhlah dari jalan-jalannya dan tinggalkanlah jalan tengah untuk itu. Karena, demi hidup saya, orang mukmin akan mati dalam apinya, dan yang lain-lainnya akan tinggal selamat di dalamnya.

Saya berada di antara Anda sekalian seperti lampu dalam kegelapan. Barangsiapa masuk melauinya akan disinari olehnya. Maka dengarkanlah, wahai manusia, peliharalah itu dan tetaplah memperhatikan dengan telinga hati Anda supaya Anda dapat raengerti. •

--------------------------------------------------------------------------------

[1] Di masa itu ganjaran bagi pengemis yang menerima, lebih tinggi daripada ganjaran bagi si pemberi, karena si kaya mendapatkan rezeki secara tidak halal, dan mendermakan sebagian darinya untuk memamerkan diri, munafik dan mencari kemasyhuran, yang untuk itu ia tidak berhak mendapatkan ganjaran. Sebaliknya, si pengemis menerimanya karena terpaksa oleh dengan kemiskinan dan keadaannya yang tak berdaya, dan membelanjakannya menurut cara yang benar patut, mendapatkan pahala dan ganjaran.