KHOTBAH 198- Mengandung nasihat yang diberikan oleh Amirul Mukminin kepada para sahabatnya

Tentang Shalat


Wajibkan diri Anda sendiri dengan Shalat dan tetaplah teguh atasnya; lakukanlah Shalat sebanyak mungkin dan carilah kedekatan (kepada Allah) melaluinya, karena "Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya". (QS. 4:103) Tidakkah Anda mendengar jawaban orang-orang neraka ketika mereka ditanyai, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam saqar (neraka)?" Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat." (QS. 74:42-43) Sungguh, shalat menjatuhkan dosa-dosa seperti jatuhnya daun-daun (pepohonan), dan menyingkirkannya seperti tali disingkirkan dari leher hewan ternak. Rasfllullah (saw) mengibaratkannya dengan air (mandi) panas yang terdapat di pintu (rumah) seseorang yang mandi di dalamnya lima kali sehari. Maka adakah suatu kotoran tertinggal padanya?

Kewajibannya diakui oleh orang-orang mukmin yang tiada perhiasan dari kekayaan dan tiada sejuknya mata yang dihasilkan oleh anak-anak dapat memalingkannya darinya. Allah Yang Mahasuci berkata,

"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat...." (QS. 24:37)

Bahkan setelah mendapat jaminan akan surga, Rasulullah (saw) berusaha keres untuk shalat karena perintah Allah Yang Mahasuci.

"Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya." (QS. 20:132)

Kemudian Nabi Allah menyuruh para pengikut beliau untuk mengerjakan shalat dan berusaha untuk itu.

Tentang Zakat


Kemudian, zakat telah ditetapkan bersama Shalat sebagai suatu pengorbanan (untuk disampaikan) oleh umat Islam. Barangsiapa membayarnya dengan kesucian rohaninya, ia (zakat) merupakan penyuci baginya dan suatu perlindungan dan perisai teihadap api (neraka). Karena itu maka tak ada orang (yang tnembayarkannya) akan merasa tertaut padanya sesudahnya, dan tidak pula merasa sedih atasnya. Barangsiapa membayarnya tanpa niat menyucikan hatinya, ia mengharapkan darinya lebih banyak dari yang pantas atasnya. Tentulah ia tak mengenal sunah, ia tidak diberi izin untuk itu, tindakannya sia-sia, dan penyesalannya berlebih-lebihan.

Pemenuhan Amanat


Kemudian, mengenai pemenuhan amanat, barangsiapa tidak memberi perhatian padanya akan kecewa. (Amanat) itu ditempatkan di hadapan langit-langit yang kuat, bumi-bumi yang luas dan gunung-gunung yang tinggi, tetapi tak ada darinya yang ternyata lebih kuat, lebih luas dan lebih tinggi daripadanya. Apabila ada sesuatu yang tak dapat didekati karena ketinggian, keluasan, kekuasan atau kekuatan, mereka tak dapat didekati, tetapi mereka merasa takut akan akibat buruk (dari kegagalan menyampaikan amanat) dan melihat bahwa wujud yang lebih lemah tidak menyadarinya, dan itulah manusia.

"Sesungguhnya manusia itu canat lalim dan amat bodoh". (QS. 33:72)

Sungguh, Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi, tak ada sesuatu yang tersembunyi dari-Nya tentang apa saja yang dilakukan manusia di malam atau siang harinya. la mengetahui semua detail-detail, dan pengetahuan-Nya meliputinya. Anggota badan Anda adalah saksi, organ-organ tubuh Anda merupakan tentara (melawan) diri Anda sendiri, batin Anda melayani-Nya sebagai mata (untuk mengawasi dosa-dosa Andaj dan kesendirian Anda terbuka kepada-Nya. •