KHOTBAH 200- Tak Boleh Takut akan Jarangnya Orang yang Melangkah di Jalan yang Benar

Wahai manusia, janganlah heran akan kecilnya jumlah orang yang mengikuti jalan yang benar, karena manusia hanya berdesak-desakan di sekitar meja (dunia ini) yang makanannya sedikit tetapi yang lapar tak kenal puas.

Wahai manusia, sesungguhnya apa yang mengumpulkan manusia bersama-sama (dalam kategori) adalah kesesuaian (mereka pada yang baik dan yang buruk) dan ketidaksepakatan (mereka), karena hanya satu orang yang membunuh unta Tsamûd[1] tetapi Allah menangkap semua dalam hukuman karena mereka semua bergabung bersama-sama dengan ikut sertanya diam-diam dalam persetujuan mereka atasnya. Maka Allah Yang Mahasuci berfirman,

"Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesai "(QS. 26:157)

Kemudian tanah mereka melongsor tenggelam (ke dalam bumi) seperti paku bajak membedah tanah lembek yang belum dibajak. Wahai manusia, orang yang melangkah di jalan (petunjuk) yang jelas akan mencapai mata air, dan barangsiapa meninggalkannya tersesat ke dalam gurun yang tak berair. •

--------------------------------------------------------------------------------

[1] Tsamûd di Arabia kuno, suatu suku atau kelompok suku, nampaknya menonjol dari sekitar abad keempat sebelum tarikh Miladiah sampai pertengahan abad ketujuh. Tempat tinggal dan tanah air mereka terletak di suatu tempat di jalan antara Hijaz dan Suriah yang dinamakan Lembah (Wâdî) al-Qurâ, dan menyandang nama (Al-Qurâ) ini karena terdiri dari beberapa kota. Allah mengutus Nabi Shâleh untuk membimbing dan memimpin mereka, berkhotbah kepada mereka sebagaimana diriwayatkan Allah dalam Al-Qur'an, surah al-A'râf, 7:73-79 dan surah al-Qamar, 54:23-31.

"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamûd saudara mereka Shâleh. la berkata, 'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, danjanganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, maka kamu ditimpa siksaan yang pedih'.

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi.

Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.

Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, 'Tahukah kamu bahwa Shâleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?' Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shâleh diutus untuk menyampaikannya'.

Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, 'Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu.'

Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata, 'Hai Shâleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah).'

Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.

Maka Shâleh meninggalkan mereka seraya berkata, 'Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat'." (QS. 7:73-79)

"Kaum Tsamûd pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu).

Mereka berkata, 'Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang manusia (biasa) di antara kita? Sebenarnya kalau kita begitu (maka kita) benar-benar berada dalam keadaan sesat dan gila.

Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenamya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong.'

Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenamya amat pendusta lagi sombong.

Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah.

Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran).

Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya.

Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.

Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, makajadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang." (QS. 54:23-31)