KHOTBAH 213- Mulianya Keturunan Nabi

Saya bersaksi bahwa la adil dan berbuat adil. la wasit Yang memutuskan (antara yang benar dan salah). Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya, Rasul-Nya dan Kepala dari semua hamba-Nya. Bilamana Allah membagi-bagi garis keturunan, la menempatkan beliau pada yang lebih baik, dan oleh karena itu tak ada orang mungkar yang turut memiliki bersama beliau, dan tiada pula seorang keji menjadi mitra beliau.

Hati-hatilah! Sesungguhnya Allah Yang Mahasuci telah menyediakan bagi kebajikan orang-orang yang sesuai atasnya, bagi kebenaran tiang-tiang (yang mendukungnya), dan bagi ketaatan perlindungan (terhadap penyelewengan). Dalam setiap urusan ketaatan Anda akan mendapatkan pertolongan Allah Yang Mahasuci yang akan berbicara melalui lidah dan memberikan keteguhan pada hati. Itu cukup bagi orang-orang yang mencari kecukupan, dan obat bagi orang-orang yang mencari pengobatan.

Ciri-ciri Orang Bajik yang Petunjuknya Harus Diikuti


Ketahuilah, sesungguhnya hamba-hamba Allah yang memelihara pengetahuan-Nya, memberikan perlindungan pada hal-hal yang dikehendaki-Nya untuk dilindungi, dan membuat sumber-Nya mengalir (bagi manfaat orang lain). Mereka saling berhubungan dengan bersahabat dan saling bertemu dengan kasih sayang. Mereka meminum air dari cangkir yang memuaskan haus dan kembali dari tempat pengairan dengan penuh kepuasan. Salah paham tidak mengenai mereka dan gunjingan tidak beroleh pijakan pada mereka. Secara ini Allah telah mengikat watak mereka dengan perilaku yang baik. Karena ini mereka saling mencintai dan saling menemui. Mereka telah menjadi unggul, seperti benih yang terpilih dengan mengambil sebagian dan membuang sebagian. Pemilihan ini telah membedakan mereka dan proses pemilihan telah menyucikan mereka.

Oleh karena itu, manusia harus mendapatkan kemuliaan dengan mengambil sifat-sifat ini. la harus takut akan Hari Kiamat sebelum (hari) itu tiba, dan ia harus menilai singkatnya kehidupannya dan singkatnya waktu di tempat tinggalnya yang hanya akan berlangsung selama persinggahan ke tempatnya yang berikut. Oleh karena itu ia harus berbuat sesuatu untuk perpindahannya dan untuk tahapan berikut dari perpisahannya. Diberkatilah orang yang mempunyai hati yang bajik, yang mengikuti orang yang me-mandunya, menolak dia yang membawa kepada keruntuhan, menangkap jalan keamanan dengan pertolongan orang yang memberikan kepadanya cahaya (petunjuk) dan dengan menaati pemimpin yang memerintahnya, bergegas kepada petunjuk sebelum pintu-pintunya tertutup, membuka pintu taubat dan menyingkirkan (noda) dosa. Sesungguhnya ia telah ditempatkan pada jalan yang benar dan memandunya ke jalan yang lurus. •