KHOTBAH 216- Tentang Kelebih-lebihan Orang Quraisy

Tuhanku! Aku memohon kepada-Mu untuk mengambil pembalasan atas orang Quraisy dan orang-orang yang membantu mereka, karena mereka memotong roboh kekerabatanku dan menjungkirkan mangkukku, dan telah bergabung bersama-sama untuk berebut hak yang menjadi hakku melebihi siapa pun lainnya. Mereka berkata kepada saya, "Apabila Anda dapatkah hak Anda, itu akan adil, tetapi apabila hak itu ditolak dari Anda, itu pun adil. Tanggunglah itu dengan kesusahan atau bunuhlah diri Anda sendiri dalam kesedihan." Saya melihat sekeliling tetapi tidak melihat siapa pun untuk memperisai saya, melindungi saya atau menolong saya, kecuali kematian para anggota keluarga saya. Saya menahan diri dari menerjunkan mereka ke dalam kematian dan oleh karena itu saya menutup mata saya walaupun adanya debu, terus menelan liur walaupun ada (cekikan) kesedihan, dan menanggung perihnya kemarahan sekalipun hal itu lebih pahit dari jadam dan lebih menyedihkan dari gigitan pisau.

Sebagian dari Khotbah yang Sama Tentang Orang-orang yang Pergi ke Bashrah Untuk Memerangi Amirul Mukminin
Mereka menyerang para pejabat saya dan penjaga Baitul Mal yang masih berada di bawah kekuasaan saya, dan atas rakyat dari suatu kota besar, yang semuanya taat kepada saya dan membaiat saya. Mereka menciptakan perpecahan di antara mereka, menghasut partai mereka melawan saya dan menyerang para pengikut saya. Mereka membunuh sekelompok darinya secara khianat, sedang kelompok lain mengangkat pedang melawan mereka dan bertempur dengan pedang sampai mereka menemui Allah sebagai penganut kebenaran.

Sayid Radhî mencatat: Ucapan Amirul Mukminin ini telah disebutkan dalam Khotbah (171) sebelumnya, tetapi saya mengulanginya di sini karena perbedaan versinya. •