SURAT 18- Kepada 'Abdullah ibn 'Abbas, Gubernurnya di Bashrah

Hendaklah Anda ketahui bahwa Bashrah adalah tempat di mana iblis turuti dan bencana terjadi. Jagalah agar penduduk di tempat ini senang, dengan perlakuan yang baik, dan singkirkan buhul ketakutan dari hati mereka. 

Saya mendapat kabar tentang kekerasan Anda terhadap Bani Tamim [1] serta kekasaran Anda kepada mereka. Bani Tamim adalah orang-orang yang apabila satu bintang terbenam, yang satu lainnya bangkit bagi mereka. Mereka tak pernah dilewati dalam (seni) perang, di masa jahiliah atau setelah Islam. Mereka mempunyai suatu kekerabatan khusus dengan kamu dan suatu hubungan yang khusus. Kita akan diberi ganjaran apabila kita memperhatikan kekerabatan itu, dan dianggap dosa apabila kita mengabaikannya. Wahai, Ibn Abbas, semoga Allah menaruh belas kasihan kepada Anda, jagalah agar selalu terkendali dalam apa saja yang Anda katakan atau Anda lakukan, baik atau buruk, mengenai rakyat Anda, karena kita berdua adalah mitra dalam (tanggung jawab) im. Buktikan diri Anda sesuai kesan-kesan baik saya tentang Anda, dan jangan buktikaa bahwa pandangan saya (tentang diri Anda itu) salah. Wasalam. • 

--------------------------------------------------------------------------------

[1] Ketika Thalhah dan Zubair sampai ke Bashrah, Bani Tamimlah yang mengambil peran aktif dalam gerakan hendak membalaskan dendam atas darah 'Utsman, dan berada di garis paling depan dalam mengipas-ngipas bencana ini. Karena itu, ketika 'Abdullah ibn 'Abbas mengambil alih Jabatan Gubemur Bashrah, maka mengingat pelanggaran amanatnya dan permusuhannya, ia menganggap mereka patut beroleh perlakuan kasar dan keras, sampai ke ukuran tertentu. Tetapi dalam suku ini ada pula beberapa orang pengikut setia Amirul Mukminin. Ketika mereka melihat perilaku 'Abdullah ibn 'Abbas ini terhadap sukunya, mereka mengirim sepucuk surat kepada Amirul Mukminin melalui Jariah ibn Qadamah di mana mereka mengeluhkan perlakuan Ibn 'Abbas yang kasar. Atasnya Amirul Mukminin menulis surat ini, yang menginstruksikannya untuk mengubah caranya dan supaya berlaku baik pada mereka, dan meminta perhatiannya pada hubungan kekerabatan yang ada antara Bani Hasyim dan Bani Tamim. Kekerabatan itu ialah Bani Hasyim dan Bani Tamim bertemu silsilah pada Ilyas ibn Mudhar karena Hasyim adalah keturunan Mudrikah ibn Ilyas sedang Tairum adalah keturunan Tabikhah ibn Hyas.